Kamis, 15 Mei 2025
Semua Daerah mempunyai ragam adat dan budaya, di Kabupaten Nunukan juga memiliki tradisi adat dalam menerima tamu yang menginjakkan kaki pertama kali di Kabupaten Nunukan. Tradisi tersebut terus diwariskan dari generasi ke generasi karena dianggap mewakili nilai-nilai yang dianut masyarakat wilayah Nunukan.
Biasanya tradisi menerima tamu akan dilakukan untuk menyambut tamu penting yang datang dari luar. Tujuannya untuk menghargai sang tamu sekaligus memberi kesan yang baik.
Beberapa wilayah mengadakan tradisi menyambut tamu dengan tarian. Ada pula yang mengadakan rangkaian upacara khusus yang mengandung makna mendalam.
Untuk Kabupaten Nunukan sendiri penjemputan tamu di lakukan dengan adat Tepung Tawar, yaitu sebuah rangkaian penyambutan yang di alunkan dengan musik tradisional dari gong yang dipukul bersama dengan hadrah sehingga tercipta musik khas dari suku Tidung, kemudian ada penari membawa tampi yang diisi dengan bunga yang nantinya diinjak tamu yang datang sebagai sebuah penghargaan, kemudian salah satu tokoh adat menyambut dengan menaburkan beras kuning di bahu kiri dan kanan, kemudian dibasuh tangan dengan air kelapa yang baru dipetik, melambangkan tamu tersebut membawa keberkahan untuk Kabupaten Nunukan.
Usai prosesi adat, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri memasangkan rompi adat, disertakan syal, yang diakhiri dengan memakaikan topi yang dinamakan saung, kemudian ucapan selamat datang disampaikan kepada Plt. Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia R. Febrytrianto, di Pelabuhan Liem Hie Jhung, Kamis 15 Mei 2025.
"Selamat datang pak beserta rombongan di Kabupaten Nunukan," Ungkapnya sambil tersenyum.
Usai salaman Bupati H. Irwan memperkenalkan anggota Forkopimda yang hadir menyambut kepada Plt. Sekretaris Jaksa Agung Muda sudah berbaris dengan rapi.